Kamis, 26 Juni 2008

anarkisme mahasiswa

Mahasiswa kita
kapan ya bisa demonstrasi dengan lebih cerdas ?

Mahasiswa kita
kapan ya tidak merasa paling benar ?

Mahasiswa kita
kapan ya tidak merasa paling pintar ?

Mahasiswa kita
kapan ya tidak hanya senang-senang ?
tidak hanya bergaya ?
tidak hanya adu jumawa ?

kapan ya ?

Geby oh geby

Telah muncul sebuah fenomena yang belakangan ini heboh di bicarakan khalayak ramai, tiada lain tiada bukan adalah lagu geby yang begitu kontroversial. Lagu ini mungkin tidak ingin menjadi terkenal atau pun ingin menjadi termasyhur ( kalo rangnya munkin iya) hanya saja ia kebetulan ( sebenarnya lebih tepat dikatakan hebatnya ) adalah curahan hati seseorang yang mampu membuat telinga-telinga yang mendengar kemudian merasa terhanyut ( cucian kali ). Entah lagunya yang benar-benar menyentuh atau karena cerita di baliknya yang membuatnya menjadi begitu fenomenal ( hampir menyamai fenomena inul ). Yang jelas lagu ini sekarang telah menjadi seakan-akan lagu wajib bagi para pengamen ( mungkin kemudian mendirikan negara Geby ). namun ada fenomena yang lebih membingungkan , yaitu adanya pihak-pihak (formal amat mas) yang mengaku berhak atas lagu itu. Anehnya lagi semakin ditanyai kebenarannya meraka akan mengatakan angka-angka tahun yang semakin lama . . . . . . . . ( to be continued)

Jumat, 13 Juli 2007


Apa_ini

mendung yang melagu di langit, menyajikan
segelintir resah dan gundah
letupan maya sendu menggigit, meneriaki
sebentar lelah dan payah
henti terawangi angan seperti tak punya mimpi
letihkan saja langkah haru
biar seketika arogansi jiwa tertusuk
panorama ini akan jadi pemandangan hebat

setelah usai dengan angan
lesatkan pancaran rona itu, benturkan
sekeras-kerasnya ke lemahku
biar sakit membius sekejap
perasaan ini kan jadi pengalaman hebat

sudah cepat lakukan, hentikan
sedih dan keluh
lanjut kita bergerak meninggalkan segala
lalu amarahkan yang semula tenang
selesaikan dalam keadilan

yang KALAH adalah kita yang lepas
yang MENANG adalah kita yang terikat

serahkan jiwamu pada langit, ketemukan
aturan yang pernah kita terbangkan

benamkan tubuhmu pada bumi, setubuhi
lagi gadis yang pernah kita kubur

larutkan darahmu, selaraskan dengan samudera
ubah jadi air mata